Kiat Sukses Belajar Bahasa Arab
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
(www.badaronline.com)
Berikut ini sebagian kiat sukses belajar bahasa Arab yang bisa dilakukan
untuk mempercepat penguasaan kaidah bahasa Arab. Kami menuliskannya berdasarkan
pengalaman kami sendiri mengajar bahasa Arab dan membaca kitab sejak beberapa
tahun lamanya -walhamdulillah-:
1.
Hendaknya kita mengikhlaskan niat dalam belajar
untuk menunaikan kewajiban kita kepada Allah dan membekali diri dengan ilmu
agar bisa beramal saleh. Karena amal tidak akan diterima tanpa niat dan cara
yang benar. Sementara niat dan cara yang benar tidak akan diperoleh kecuali
dengan ilmu. Oleh sebab itu imam Bukhari rahimahullah membuat sebuah bab
dalam Kitabul Ilmi di kitab sahih Bukhari yang berjudul ‘Ilmu sebelum ucapan
dan perbuatan’. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala yang artinya, “Ketahuilah
bahwa tidak ada sesembahan (yang benar) selain Allah dan mintalah ampunan untuk
dosamu…” (QS. Muhammad: 19). Selain itu hendaknya kita berdoa kepada Allah
untuk diberikan ilmu yang bermanfaat.
2.
Sebelum lebih jauh mempelajari kaidah bahasaArab maka sudah semestinya kita mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan benar
sesuai dengan hukum-hukum tajwid agar tidak salah dalam membaca atau
mengucapkan. Padahal, salah baca atau salah ucap akan menimbulkan perbedaan
makna bahkan memutarbalikkan fakta. Suatu kata yang seharusnya berkedudukan
sebagai pelaku berubah menjadi objek dan seterusnya. Tentu saja hal ini
-membaca dengan benar serta mengikuti kaidah- tidak bisa disepelekan.
3.
Menambah kosakata merupakan salah satu sebab
utama untuk melancarkan proses belajar kaidah dan membaca kitab. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara membeli Kamus Bahasa Arab-Indonesia seperti Al-Munawwir, atau dengan
membeli kamus kecil Al-Mufradat yang berisi kosakata yang sering digunakan
dalam kitab-kitab para ulama. Selain itu bisa juga dengan membeli satu jenis
buku dengan 2 versi; asli bahasa Arab dan terjemahan. Dengan memiliki kitab
berbahasa Arab akan memacu pemiliknya untuk bisa membacanya. Sedangkan dengan
terjemahannya akan membantu dalam proses belajar membaca kitab ketika menemukan
kata-kata atau ungkapan yang susah dimengerti.
4.
Hendaknya mencari guru yang benar-benar
memahami materi kaidah bahasa Arab dan bisa mengajarkannya. Untuk poin ini
mungkin sangat bervariasi -tidak bisa diberi batasan yang kaku-, karena tingkat
pemahaman orang terhadap kaidah bahasa arab juga bertingkat-tingkat. Hanya saja
yang dimaksud di sini adalah perlunya memilih guru yang mengajarkan materi
dengan dasar ilmu bukan dengan kebodohan.
5.
Dibutuhkan kesabaran untuk terus mengikuti
pelajaran dan mengulang-ulang pelajaran (muraja’ah) agar pemahaman yang
dimiliki semakin kuat tertanam. Apabila menemukan hal-halyang belum dipahami
hendaknya segera menanyakan kepada pengajar atau orang yang lebih tahu dalam
hal itu. Az-Zuhri rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya ilmu itu
dicari seiring dengan perjalanan siang dan malam, barangsiapa yang ingin
mendapatkan segudang ilmu secara tiba-tiba niscaya ilmu yang diperolehnya akan
cepat hilang.”
6.
Hendaknya bersungguh-sungguh dalam belajar.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh di jalan Kami niscaya Kami pun akan memudahkan baginya
jalan-jalan menuju keridhaan Kami.” (QS. Al-Ankabut: 69). Ibnul Qayyim rahimahullah
mengatakan bahwa di dalam ayat ini Allah ta’ala mengaitkan antara
hidayah dengan kesungguh-sungguhan/jihad. Maka orang yang paling besar
hidayahnya adalah orang yang paling besar kesungguhan/jihadnya. Pepatah arab
mengatakan, “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, niscaya dia akan
mendapatkan.”
7. Untuk bisa mendukung pembelajaran bahasa Arab
bagi pemula maka mengikuti kajian-kajian kitab berbahasa Arab merupakan salah
satu sarana yang paling efektif untuk membiasakan diri dengan kata atau istilah
bahasa Arab yang termaktub di kitab-kitab para ulama. Kitab-kitab yang sudah
semestinya dikaji oleh pemula adalah kitab-kitab yang membahas perkara-perkara
agama yang harus dipahaminya seperti kitab yang membahas dasar-dasar tauhid
semacam Al-Qawa’id
Al-Arba’, Tsalatsatu Ushul, dan Kitab Tauhid yang
ketiga-tiganya merupakan karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Apabila tidak bisa mengikuti secara langsung maka bisa diupayakan dengan
mendengarkan CD kajiannya atau bahkan kalau ada yang berupa format VCD.
8.Membaca buku
pelajaran kaidah bahasa Arab. Buku-buku pelajaran kaidah bahasa Arab dengan
pengantar bahasa Indonesia yang bisa didapatkan misalnya; Ilmu Nahwu Praktis
sistem belajar 40 jam karya A. Zakaria (untuk pemula) dan Ringkasan
Kaidah-Kaidah Bahasa Arab karya Ustadz Aunur rafiq Ghufron, Lc. (untuk
menengah).
0 comments:
Posting Komentar