Oleh : Ach Farouq Abdullah S.Pd.I
(Jurusan PBA Di Universitas Darussalam Gontor)
Konsep pendidikan di dalam sebuah lembaga baik formal maupun tidak formal terbagi menjadi dua yang mana keduanya saling berkaitan satu sama lainya yaitu belajar dan pembelajaran. Konsep belajar berasal dari unsur perserta didik dan pembelajaran berasal dari unsur pendidik. Kegiatan pembelajaran memilIki beberapa komponen seperti peserta didik, guru, tujuan pendidikan, isi pelajaran, metode mengajar, media, dan evaluasi. Adapun didalam pembelajaran bahasa arab sendiri secara umum memilki sebuah tujuan yaitu agar peserta didik mampu menguasai empat keterampilan bahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis.
Proses belajar-mengajar tergantung pada cara mengajar guru, jika cara mengajar guru enak menurut siswa maka siswa akan bersemangat didalam belajar begitupun sebaliknya jika cara mengajar guru kurang enak menurut siswa maka siswa akan menurun semangat belajarnya. Maka dari itu sebuah metode sangatlah penting didalam pembelajaran baik tradisional maupun modern
Pentingnya sebuah metode
Dalam pembelajaran bahasa arab. metode merupakan langkah yang harus ditempuh oleh setiap pengajar yang ingin mengajarkan bahasa arab. menurut Arifin sebuah metode merupakan suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. jadi sebuah keinginan akan tercapai didalam pengajaran terhadap peserta didik tergantung pada metode yang digunakan si pendidik. Metode juga dianggap sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan atau materi pelajaran kepada peserta didik dan dianggap lebih signifikan dari aspek materi sendiri.
Dari konsep metode diatas maka korelasi metode dengan pembelajaran sangatlah penting didalam menunjang kesuksesan pembelajaran dikelas. menurut Mahmud Yunus : metode itu lebih penting dari materi. maka dari itu materi bukan merupakan suatu jaminan didalam pembelajaran di kelas. Tetapi penggabungan antara materi dan metode haruslah sepadan karena materi membuat siswa percaya pada guru sedangkan metode merupakan proses penyampaian ilmu agar siswa tertarik. keduanya saling berkaitan satu sama lain.
Namun demikian, keunggulan suatu metode dalam pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor. menurut M. Basyiruddin Usman setidaknya ada lima faktor yang harus dipertimbangkan sebelum seorang pendidik menetapkan suatu metode yang akan digunakan dalam proses belajar –mengajar. Pertama, tujuan. Setiap topik pembahasan memiliki tujuan secara rinci dan spesifik sehingga dapat dipilih metode yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai didalam pembelajaran. Kedua, karakteristik siswa, adanya perbedaan karakteristik siswa baik sosial, watak dan lainya harus menjadi pertimbangan tenaga pendidik dalam memilih metode yang baik, Ketiga, situasi dan kondisi, Keempat, perbedaan pribadi dan kemampuan guru. Kelima, sarana dan prasarana.
Metode Tradisional
Penamaan tradisional (konvesional) merupakan penamaan yang didalamnya pada pertimbangan bahwa metode tersebut yang lazim dipakai oleh guru. Metode modern (inkonvesional) merupakan teknik mengajar yang baru berkembang dan belum digunakan secara umum. Method konvesional cukup banyak membawa keberhasilan. Dan terdapat juga kekurangannya. Adapun kendalah utama biasanya lahir dari pengajar bahasa arab .
Metode pembelajaran tradisional berdasarkan pada buku Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab karya Prof Dr Azhar Arsyad memiliki sifat praktis, Ia lahir berdasarkan pengalaman dan dapat dipakai untuk semua umur siswa. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut
a. Persiapan sebelum pembelajaran
b. Berbicaralah bahasa arab didalam kelas
c. Jangan pindah sebelum mantap, jangan tertipu oleh jawaban bersama
d. Buku bukan guru tetapi alat pembantu
e. Berikan banyak tamrinat
f. Latih siswa bertanya dalam bahasa arab
g. Berikan semangat/ dorongan
h. Ciptakan suasana menyenangkan
Metode Pembelajaran Bahasa Arab Modern (Inovatif)
Cara pembelajaran ala modern merupakan metode inovatif. Berdasarkan dari buku rujukan tentang metodologi pembelajaran bahasa Arab karya Prof Dr Azhar Arsyad bahwa penerapan metode pembelajaran bahasa arab dinegara Barat seperti Amerika dan Eropa terdiri dari tiga metode yaitu pertama suggesstopedia. kedua, counseling learning dan ketiga, the silent way. metode ini muncul setelah adanya kritikan dari seorang ahli bahasa dari massaxhusetts institute of technology yaitu Noam Chomsky, yang mengatakan bahwa belajar bahasa dengan memakai metode audio – Lingual atau menirukan dan mengulangi berkali-kali dianggap cara belajar seperti burung beo. Selain itu pembelajaran hanya mementingkan struktur permukaan bahasa itu sedangkan makna bahasa itu sendiri, tersimpan dalam diri si pembicara, terabaikan.
Ditulisan ini penulis hanya membahas 2 metode yang dianggap tepat dan efektif didalam Pembelajaran Bahasa Arab
Suggesstopedia
Lazanov adalah pencetus pertama kali metode Suggestopedia atau disebut Suggestology karena dapat membasmi pengaruh buruk dari perasaan takut dalam proses pembelajaran. seperti perasaan tidak mampu, perasaan takut salah, belum familiar. Menurut Bancropt seperti dalam buku A. Arsyad ada enam unsure dasar metode ini.
a. Authority
yaitu adanya semacam dari seorang guru (guru dapat dipercaya kemampuanya) yang membuat murid yakin dan percaya pada dirinya sendiri. Stevick, salah satu seorang pengagum metode ini, menyatakan kalau self confidence tercipta, maka rasa aman terpenuhi, kalau rasa aman terpenuhi, maka murid akan terpancing untuk berani berkomunikasi.
b. Infantilisasi.
Yaitu murid seakan-akan seperti anak kecil yang menerima authority dari guru. belajar seperti anak-anak dapat melepaskan murid dari tekanan belajar sehingga murid dapat belajar secara ilmiah. Ilmu masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami oleh seorang anak kecil.
c. Dual Komunikasi
yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang berupa rangsangan semangat dari keadaan ruangan dan dari kepribadian seorang guru. Murid-murid duduk di kursi yang nyaman dengan tata ruang yang hidup dan memberi semangat. Guru menghindari mimik yang menunjukan ketidak sabaran, cemberut, sinis, dan kritik-kritik yang negative.
d. Intonasi
dalam hal ini. Guru menyajikan materi pelajaran dengan tiga yang berlainan. Dari intonasi mirip orang berbisik dengan suara tenang dan lembut. Intonasi yang normal biasa-biasa sampai kepada nada suara keras dramatis
e. Rhythm ,
yaitu pelajaran membaca dilakukan dengan irama, berhenti sejenak diantara kata-kata dan rasa yang disesuaikan denga nafas irama dalam, disini murid diminta dan diajar untuk menarik nafas selama dua detik. Menahannya selama empat detik dan menghembuskannya selaman dua detik.
f. Keadaan Pseudda-Passive
pada unsur ini keadaan murid betul-betul rileks. Tetapi tidak tidur sambil mendengar irama music abad ke 18 racle (1977) menjelaskan bahwa pada saat-saat rileks inilah terjasi paa yang disebut hypermnesia” dimana daya ingat menjadi kuat.
Meskipun demikian metode ini diangap modern dan inovatif , namun masih terdapat kecacatan atau beberapa kekuarangan dan tampaknya kurang tepat diterapkan di lembaga pendidikan formal di Indonesia. Akan tetapi ada beberapa prinsip yang bisa diambil dari metode ini berkenaan dengan prinsip belajar bahasa, yakni prinsip “the principle of joy and easiness’ prinsip senang dan menganggap susatu itu gampang. Hal ini sejalan dengan pandangan Lariy Anger bahwa belajar bahasa sebaiknya disuasanai oleh hal – hal yang menyenangkan dan sedapat mungkin dinikmati.
Counseling learning method (CLM)
Prof Charles Corran adalah orang yang pertama kali membahas tentang CLM yang kemudian dipakai oleh loyola university chicago pada tahun 1967. Dengan tujuan agar minat murid dpat memperoleh pandangan-kpandangan baru dapat memberikan stimulasi terdaap perkembanganya disamping mempererat hubungan dengan orang lain.
Didalam metode CLM Murid disebut “client” dan guru disebut “cunselor’ atau “knower” tingkatan belajar mulai awal sampai akhir. Adapun proses pembelajaranya dengan menekankan cara belajar siswa aktif bersama. dari sinilah siswa dapat didorong minat untuk belajar bahasa.
Hasil dari proses pembelajaran CLM terhadap Perkembangan bahasa client mulai ia dalam status “zero”( tergantung penuh) sampai ke status “total independent” (tidak tergantung sama sekali pada orang lain) dalam berkomunikasi. Bahasa dimulai dari apa yang siswa mau katakan. Client mengatakan apa yang ingin dikatakan dan counselor menunjukan kepadanya bagaimana mengatakan sesuatu sampai akhirnya client merasa leluasa memakainya dan mampu menjawab pertanyaan secara produktif. suatu hal yang menarik dalam metode ini adalah adanya usaha murid untuk menyibukkan dirinya secara ikhlas, bukan dengan paksaan sampai ia mampu berkomunikasi.
Penutup
Bahwa Metode pembelajaran bahasa arab baik tradisional maupun modern memiliki tujuan sama yaitu membuat siswa yang di didik bisa menerima pelajaran dengan ikhlas tanpa paksaan. Adapun perbedaannya antara kduanya dapat dilihat dari pembahaan diatas yang mana setiap masing – masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, yang pastinya didalam Proses belajar-mengajar guru harus memberikan pembelajaran yang terbaik menurut cara masing –masing guru, jika cara mengajar guru enak menurut siswa maka siswa akan bersemangat didalam belajar begitupun sebaliknya jika cara mengajar guru kurang enak menurut siswa maka siswa akan menurun semangat belajarnya.
3 comments:
Assalamu’alaikum
Kepada semuanya yang kami hormati, diberitahukan bahwa kami membuka pendidikan bahasa arab online bisa tanya jawab secara lisan maupun tulisan disamping banyak kelebihan yang lainnya. Untuk info lebih lengkap, silahkan kunjungi alamat kami di : http://privatarab-sarolangun.blogspot.com/
Terima kasih atas perhatiannya.
Artikel yang bagus.
Artikel terkait tentang sejarah pembelajaran bahasa arab :
Pembelajaran Bahasa Arab Sepanjang Sejarah
assalamu'alaikum,..,.,, shabat smuanya, mau nnya; ada ngk sofware buku bahasa arab dengan judul "durus al-lughah al-arabiyah" karangn prof.dr Mahmud Yunus,,., klo ada ana tlong britahu ya shabat,.,. syukran
Posting Komentar