PENDIDIKAN BAHASA ARAB
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
  • Belajar B.Arab Melalui Cerita Bergambar
  • Teknik Menarik dalam Mengajar B. Arab
  • Kiat Sukses Belajar Bahasa Arab
  • Sejak Dini Belajar Bahasa Arab
  • Pentingnya Belajar Bahasa Arab
  • Mudah Belajar Bahasa Arab
  • Belajar Cepat Bahasa Arab
  • Mengapa belajar bahasa Arab ?
  • Belajar Bahasa Arab, Sulitkah ???
  • Tehnik Belajar Bahasa Arab
  • Wajibkah Belajar Bahasa Arab ??
  • Belajar online bahasa arab
  • Kesulitan Belajar Bahasa Arab
  • Situs Translate Bahasa Arab
  • Pendekatan Pembelajaran Bahasa Arab
  • Problematika Pembelajaran Bahasa Arab
  • Pembelajaran Kosakata Bahasa Arab
  • Teknik Main Peranan dalam Pemb B.Arab
  • Teknik Sumbangsaran dalam Pemb B.Arab
  • Teknik Simulasi dalam Pemb B.Arab
  • Teknik Latih-Tubi dalam Pemb B.Arab
  • Metode Pembelajaran Sya'ir Arab
  • Implementasi Teknologi Dlm Pemb B. Arab
  • Huruf Hijaiyah Awal Pembelajaran B.Arab
  • Metode Pemb Klasik & Modern B.Arab
  • Metode Pembelajaran B.Arab Secara Umum
  • Pemb B.Arab (Active Learning) Silberman
  • PEMIKIRAN BAHASA ARAB

    Mengenal Karakteristik Bahasa Arab

     Oleh : Ach Farouq Abdullah S.Pd.I 
     (Jurusan PBA Universitas Darussalam Gontor)
    Bahasa Arab mempunyai ciri-ciri  kekhususan yang tidak terdapat pada bahasa-bahasa lainnya. Kemudian dari kekhususannya ini menjadikan bahasa Arab  sebuh bahasa yang felksibel, mempunyai elastisitas yang tinggi, maka dalam  menjalankan dan mempertahankan fungsinya sebagai bahasa komunikasi, sarana dalam penyampaian tujuan agama, pencatatan berbagai ilmu pengetahua, telah mampu disampaikan dengan mudah dan benar.

    A. Karakteristik Bahasa Arab
    Secara etimologi, karakteristik berasal dari akar kata bahasa Inggris yaitu character yang berarti watak, sifat, cirri Kata characteristic berarti sifat yang khas atau ciri khas sesuatu. Achmad Maulana mengartikan karakteristik dengan ciri khas, bentuk-bentuk watak dan tabiat individu, corak tingkah laku atau tanda khusus. Dalam istilah bahasa Arab, kata karakteristik dikenal dengan خصائص sebagai bentuk jamak dari خصوصيـة yang diartikan dengan kekhususan atau keistimewaan. Maka dapat dikatakan bahwa karakteristik bahasa Arab adalah bentuk watak dan ciri khas atau tanda-tanda khusus yang dimiliki bahasa Arab.

    Pengetahuan tentang karakteristik bahasa Arab merupakan tuntutan yang harus dipahami oleh para pengajar bahasa Arab, karena pemahaman akan diskursus ini akan memudahkan mereka yang berkecimpung pada bidang pendidikan dan pengajaran bahasa Arab dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran. Tetapi perlu diperhatikan bahwa karakteristik bahasa Arab tidaklah identik dengan kesulitannya, karena dengan memiliki pengetahuan serta pemahaman tentang karakteristiknya, setidaknya akan tersingkap kelebihan-kelebihan yang ada pada tubuh bahasa Arab, dan menjadi aspek kemudahan yang menjadi pintu untuk membuka jalan bagi mereka yang ingin mempelajari dan mendalaminya.

    Bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik dan universal. Dikatakan unik karena bahasa Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lainnya, sedangkan universal berarti adanya kesamaan nilai antara bahasa Arab dengan bahasa lainnya.

    B. Karakteristik Universal Bahasa Arab
    Bahasa Arab memiliki karakteristik yang unik dan universal. Dikatakan unik karena bahasa Arab memiliki ciri khas yang membedakannya dengan bahasa lainnya, sedangkan universal berarti adanya kesamaan nilai antara bahasa Arab dengan bahasa lainnya. Karakteristik universalitas bahasa Arab antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
    1. Bahasa Arab memiliki gaya bahasa yang beragam, yang meliputi, 1) ragam sosial atau sosiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan stratifikasi sosial ekonomi penuturnya; 2) ragam geografis, ragam bahasa yang menunjukan letak geografis penutur antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga melahirkan dialek yang beragam; 3) ragam idiolek yaitu ragam bahasa yang menunjukan integritas kepribadian setiap individu masyarakat (لهجة فردية).
    2. Bahasa Arab dapat diekspresikan secara lisan atau pun tulisan. Menurut Bloomfield bahasa lisan merupakan hakekat adanya suatu bahasa. Realitas ini dapat dipahami karena adanya bentang sejarah peradaban manusia terlihat jelas mereka pada umumnya berbahasa lisan meskipun diantara mereka tidak dapat menulis dan tidak mengenal lambang tulisan. Bahasa lisan sebagai system verbal lebih banyak dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi antara satu dengan lainnya antar anggota masyarakat di lingkungannya. Hal ini dimaksudkan agar penyampaian pesan lebih cepat dipahami maknanya oleh masyarakat sasaran.
    3. Bahasa Arab memiliki system, aturan dan perangkat yang khas, antara lain bahasa Arab itu :
    •  Sistemik, bahasa yang memiliki system standard yang terdiri dari sejumlah sub-sub system (sub system tata bunyi, tata kata, kalimat, syntax, gramatikal, wacana dll.).
    • Sistematis, artinya bahasa Arab juga memiliki aturan-aturan khusus, dimana masing-masing komponen sub system bahasa bekerja secara sinergis dan sesuai dengan fungsinya.
    • Komplit, maksudnya bahasa itu memiliki semua perangkat yang dibutuhkan oleh masyarakat pemakai bahasa itu ketika digunakan untuk sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi antar mereka.
    4.      4. Bahasa Arab memiliki sifat yang arbitrar dan simbolis. Arbitrar berarti mana suka, artinya tidak adanya    hubungan rasional antara lambang verbal dengan acuannya. Kata dalam setiap bahasa merupakan lambing-lambang benda nyata, abstrak, gagasan, dan sebagainya. Dengan sifat simbolis yang dimiliki bahasa, manusia dapat mengabstraksikan berbagai pengalaman dan buah pikirannya tentang berbagai hal, termasuk hal-hal yang kelak akan dialaminya.
    1. Bahasa Arab berpotensi untuk berkembang, produktif dan kreatif. Hal ini terjadi karena perkembangan bahasa selalu mengikuti perkembangan peradaban manusia, sehingga muncul kata dan istilah-istilah bahasa baru yang digunakan untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.
    2. Bahasa Arab merupakan fenomena individu dan fenomena sosial. Sebagai fenomena individu, bahasa merupakan ciri khas kemanuisaan. Ia bersifat insani karena hanya manusia yang mempunyai kemampuan berbahasa verbal. Adapun sebagai fenomena sosial, bahasa merupakan konvensi suatu masyarakat pemilik atau pemakai bahasa itu. Seseorang menggunakan bahasa sesuai norma-norma yang disepakati atau ditetapkan untuk bahasa tersebut. Kesepakatan disini maksudnya bukanlah kesepakatan formal sebagai hasil konferensi atau muktamar yang melibatkan anggota masyarakat luas. Kesepakatan yang dimaksudkan pada dasarnya merupakan kebiasaan yang berlangsung turun temurun dari nenek moyang, yang sifatnya mengikat dan harus diikuti oleh semua pengguna bahasa. Jika seseorang tidak mematuhi atau menyimpang dari kesepakatan bersama tersebut, maka bahasa yang dituturkannya tidak akan dipahami atau paling tidak akan dipahami secara menyimpang (misunderstanding) oleh orang lain dalam masyarakat yang sama.
    B. Karakteristik Unik Bahasa Arab
    Adapun beberapa ciri-ciri khusus bahasa Arab yang dianggap unik dan tidak dimiliki bahasa-bahasa lain di dunia, terutama bahasa Indonesia, adalah sebagai berikut:

     1. Aspek bunyi
    Bahasa pada hakekatnya adanya bunyi, yaitu berupa gelombang udara yang keluar dari paru-paru melalui pipa suara dan melintasi organ-organ speech atau alat bunyi. Bahasa Arab, sebagai salah satu rumpun bahasa Semit, memiliki ciri-ciri khusus dalam aspek bunyi yang tidak dimiliki bahasa lain, terutama bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia atau bahasa-bhasa daerah yang banyak digunakan di seluruh pelosok tanah air Indonesia. Ciri-ciri khusus itu adalah:
    1. Vokal panjang dianggap sebagai fonem  (أُو ، ِي ، أَ )
    2. Bunyi tenggorokan (أصوات الحلق), yaitu ح dan ع
    3. Bunyi tebal ( أصوات مطبقة), yaitu ض , ص , ط dan ظ .
    4. Tekanan bunyi dalam kata atau stress (النبر )
    5. Bunyi bilabial dental (شفوى أسنـانى ), yaitu ف
     2. Aspek Kosakata
    Ciri khas kedua yang dimiliki bahasa Arab adalah pola pembentukan kata yang sangat fleksibel, baik melalui derivasi (تصريف استـقاقى ) maupun dengan cara infleksi (تصريف إعرابـى ). Dengan melalui dua cara pembentukan kata ini, bahasa Arab menjadi sangat kaya sekali dengan kosakata. Misalnya dari akar kata علم , bila dikembangkan dengan cara اشتقاقى , maka akan menjadi :
    • عَلِم  – يَعلَم  dan seterusnya (تصريف اصطلاحى ) = 10 kata
    • يعلِّم – عَلّم  dan seterusnya = 10 kata
    • أعلم – يعلم  dan seterusnya = 10 kata
    • تعلم  –  يتعلم dan seterusnya = 10 kata
    • تعالم  – يتعالم  dan seterusnya = 10 kata
    • يستعلم– استعلم  dan seterusnya = 10 kata
    Dari masing-masing kata ini dapat lagi kembangkan dengan cara تصريف إعرابـى sehingga akan lebih memperkaya bahasa Arab. Dari kata علم  saja akan menjadi ratusan kata. Bahkan menurut suatu penelitian, unsur bunyi yang ada pada suatu kata, meskipun urutan letaknya dalam kata tersebut berbeda akan mengandung arti dasar yang sama.

     3. Aspek Kalimat
    1. I’râb
    Bahasa Arab adalah bahasa yang memiliki sistem i’râb terlengkap yang mungkin tidak dimiliki oleh bahasa lain. I’râb adalah perubahan bunyi akhir kata, baik berupa harakat atau pun berupa huruf sesuai dengan jabatan atau kedudukan kata dalam suatu kalimat. I’râb berfungsi untuk membedakan antara jabatan suatu kata dengan kata yang lain yang sekaligus dapat merubah pengertian kalimat tersebut.
    Contoh:
    • ما أحسنَ خالداً  artinya alangkah baiknya si Khalid
    • ما أحسنُ خالدٍ  artinya apa yang baik pada si Khalid ?
    • ما أحسنَ خالدٌ  artinya apa yang diperbuat baik oleh si Khalid ?
    2. Jumlah Fi’liyyah dan Jumlah Ismiyyah
    Komponen kalimat dalam bahasa apapun pada dasarnya sama, yaitu subyek, predikat dan obyek. Namun, yang berbeda antara satu bahasa dengan bahasa lainnya adalah struktur atau susunan (تركيب) kalimat itu. Pola kalimat sederhana dalam bahasa Arab adalah :
    • اسم + اسم
    • فعل + اسم
    Sementara dalam bahasa Indonesia pola kalimatnya adalah :
    • KB + KB
    • KB + KK
    Pola فعل + اسم  dalam bahasa Arab sudah dianggap dua kalimat. Dari perbandingan itu, tampak bahwa pola فعل +  اسم hanya dimiliki bahasa Arab. Meskipun kadang ada ungkapan bahasa dalam percakapan sehari-hari pola yang sama dengan ini ditemui dalam bahasa Indonesia seperti turun hujan, tetapi ungkapan itu biasanya didahului oleh keterangan waktu umpamanya tadi malam turun hujan.
    3. Muthâbaqah (Kesesuaian)
    Ciri yang sangat menonjol dalam susunan kalimat bahasa Arab adalah diharuskannya muthâbaqah atau persesuaian antara beberapa bentuk kalimat. Misalnya harus ada Muthâbaqah antara mubtada’ dan khabar dalam hal ‘adad (mufrad, mutsannâ dan jama’) dan dalam jenis (mudzakkar dan muannats), harus ada Muthâbaqah antara maushûf dan shifat dalam hal ‘adad, jenis, i’râb (rafa’, nashb, jar), dan nakirah serta ma’rifah-nya. Begitu juga harus ada Muthâbaqah antara hâl dan shâhib al-hâl dalam ‘adad dan jenisnya.

    4. Aspek Huruf
    Ciri yang Nampak dominan pada huruf-huruf bahasa Arab adalah :
    1. Bahasa Arab memiliki ragam huruf dalam penempatan susunan kata, yaitu ada huruf yang terpisah, ada bentuk huruf di awal kata, di tengah dan di akhir kata.
    2. Setiap satu huruf hanya melambangkan satu bunyi.
    3. Cara penulisan berbeda dengan penulisan huruf Latin, yakni dari arah kanan ke kiri.
    Disamping itu, ada beberapa huruf yang tidak dibunyikan seperti pada kata-kata : أولئك – الزكوة – أنا – لا، أنا طالب  dan sebaliknya, ada beberapa bunyi yang tidak dilambangkan dalam bentuk huruf seperti هذا – ذلك – أنتَ ؟ .
    Penutup
    Pengetahuan karakteristik suatu bahasa merupakan salah satu cara memasuki pintu gerbang pemahaman bahasa tersebut. Begitu juga halnya dengan bahasa Arab yang memiliki ciri dan kekhususan yang berbeda dan mungkin juga tidak dimiliki oleh bahasa lain di dunia. Hal ini sangat perlu diketahui oleh para pengajar bahasa Arab dari segala tingkatan dan jenjang pendidikan. Namun faktor penting yang tidak bisa dinafikan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran bahasa Arab adanya sense of belonging yang harus ada pada diri setiap umat Islam pada bahasa Arab.

    Referensi
    • Amin Muhammad, al-Lughat al-’Arabiyyah Ma’nâhâ wa Mabnâhâ, Mesir: Dâr el-Fikr, 1980
    • Ahmad Fuad Effendi, Metodologi Pengakaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2004),
    • http://marihanafiah.wordpress.com/2008/06/27/karakteristik-bahasa-arab/
    • Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, cet. III., Humaniora: Bandung. 2009. 
    • http://kuliahpemikiran.wordpress.com/2012/01/24/karakteristik-bahasa-arab/
    • http://nanoazza.wordpress.com/2008/07/03/karakteristik-bahasa-arab-dan-penerapannya/
    • Moh. Matsna, Karakteristik dan Problematika Bahasa Arab, dalam Jurnal Arabia Vol. I Nomor 1/April-September 1998. (Depok: Prodi Arab Fakultas Sastra UI, 1998). 

    0 comments:

    Posting Komentar