Oleh : Ach Farouq Abdullah S.Pd.I
(Jurusan PBA Di Universitas Darussalam Gontor)
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung memperhatikan kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada kenyataan banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung.
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Menyadari kenyataan seperti ini para ahli berupaya untuk mencari dan merumuskan strategi yang dapat merangkul semua perbedaan yang dimiliki oleh anak didik. Strategi pembelajaran yang ditawarkan adalah strategi belajar aktif (active learning strategy).
Sekilas Mengenal Melvin L Silberman
Melvin Silberman dikenal sebagai agent motivator yang handal dan berkecimbung di dunia pelatihan sejak ia menamatkan sekolah psikologinnya. Maka pembaca tidak heran bila beliau memiliki andil yang sangat besar didalam dunia pendidikan karena dengan inovatifnya beliau mampu memajukan system pembelajaran yang efektif sehingga lahirlah karya-karyanya di bidang pendidikan yang berjudul salah satunya (Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif ) buku ini dalam penyajiannya membentuk aturan, layaknya sebuah alat pelatihan. Alat pelatihan yang dikemukakan Melvin adalah alat pelatihan yang sudah dihubungkan antar aspek satu dengan aspek yang lain, jadi pembaca hanya memilih alat yang disesuaikan materi yang akan diajarkan. Sebelum pembaca diantar ke dalam alat pelatihan, Mel Silberman telah memaparkan bagiamana alat pelatihan itu bekerja, Mel Silberman menuangkannya pemikirannya untuk menjadikan proses belajar menjadi aktif (active learning)
Active Learning Dalam Pembelajaran B.Arab
Seiring perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan yakni perubahan orientasi belajar yang sebelumnya berorientasi kognitif, kemudian berubah menjadi orientasi pengembangan manusia. Mel Silberman memodifikasi dan memperluas pernyataan Conficius seiring perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikaan. Sebelumnya Conficius menyatakan apa yang saya dengar-saya lupa, apa yang saya lihat-saya ingat, apa yang saya lakukan-saya paham. Kemudian Mel Silberman memodifikasi dan memperluas pernyataan Conficius menjadi apa yang saya dengar- saya lupa, apa yang saya dengar dan lihat-saya ingat sedikit, apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman lain-saya mulai paham, apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan-saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan, dan apa yang saya ajarkan pada orang lain-saya kuasai. Modifikasi dan perluasan ini sebagai dampak belum optimalnya antara kemampuan otak, pembelajaran guru, dan kemampuan siswa itu sendiri guna pengembangan manusia.
Pemecahan dari perluasan pernyataan Conficius ini memaparkan pengenalan belajar aktif melalui sinergisitas otak, guru, dan siswa. Memaparkan bagaimana cara awal yang baik untuk kerja sama dalam kelompok yang berbeda-beda. Memaparkan bagaimana meteri itu diajarkan dan dikembangkan dari tahap awal pembelajaran hinggga ke tahap evaluasi. Pemaparan-pemaparan ini dirasa tepat untuk para pendidik guna mengubah orientasi pembelajarannya manjadi sebuah pembelajaran aktif
Active learning sebuah strategi untuk menjadikan siswa sebagai subyek belajar dan berpotensi untuk meningkatkan keratifitas atau lebih aktif dalam setiap aktivitas pelajaran yang diberikan, baik didalam maupun diluar kelas. Dalam strategi ini siswa diarahkan untuk belajar aktif dengan cara menyentuh, merasakan, dan melihat langsung serta mengalami sendiri, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan cepat dimengerti oleh siswa.Dalam hal ini Mel L Silberman mengemukakan beberapa model strategi (Active Learning) dalam pembelajaran bahasa arab antara lain:
1. Question Student Have (pertayaan perserta didik)
2. Reconnecting
3. Pengajaran Sinergetik
4. Kartu Sortir
5. Trading Place
6. Resume Kolompok
7. Prediction (prediksi)
8. Debat Aktif
9. Setiap siswa menjadi guru disini
10. Ikhtisar siswa
11. Penilaian diri
12. Galeri Belajar
13. Jigsaw (model tim ahli)
14. Critical incident (mengkritisi pengalaman penting)
15. Prediction guide (tebak pelajaran)
16. Teks Acak
17. Reading Guide
18. Group resume
19. Prediksi kawan
20. Assessment Search (menilai kelas)
21. Incuiring minds want to kenow
22. Brainstrorming (curah pendapat)
23. Informasion search (mencari informasi)
24. Menulis disini dan saat ini
Penutup
Berbagai macam model strategi yang telah dikemukakan oleh silberman bertujuan untuk menuntut siswa menjadi terlibat dalam proses belajar masing-masing, secara sederhana belajar dengan menerapkan apa yang dipelajari dengan melibatkan murid untuk aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif berorientasi pada proses bukan hasil.
Referensi
- Mulyono Abdurrahman,” Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar”. Cet 2 (Jakarat: Pt Asdi Mahasatya, 2009)
- Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya,” SBM, Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDKM,” Cet 2 (Bandung: Cv. Pustaka Setia, 2005)
- Melvin L. Silberman.” Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif” Cet 1 (Pt.Insan Madani, 2009 )
- Ummi Machmudah & Abdul Wahab Rosyidi. “Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab” Cet 1 ( Malang: Uin Malang Press, 2008)
- Strategi Pembelajaran Active Learning lihat di fayyad.googlecode.com/.../...
1 comments:
Assalamualakum
menyediakan buku-buku referensi PBA S1 S2 S3
zur..
http://www.taufiqslow.com/2014/05/tempat-referensi-buku-buku-pendidikan.html
syukron
Posting Komentar